Penujah Komisoner KPU Jadi DPO
BENGKULU, BE - Polda Bengkulu tampaknya benar-benar serius mengungkap kasus penujahan yang dilakukan oleh 8 orang pelaku terhadap salah seorang komisioner KPU Kepahiang, Windra Purnawan SP. Seperti yang disampaikan Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Drs HM Ghufron MM MSi, ketika dikonfirmasi BE, Rabu (9/9) kemarin. Ditegaskan Kapolda, setelah berhasil menangkap 4 dari orang pelaku, pihaknya akan kembali memburu 4 orang pelaku lainnya yang saat ini sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO). Bahkan, ia telah memerintahkan langsung Direktur Reskrim Umum Polda Bengkulu, Kombes Pol Dadan SH MH, mendatangi kabupaten Kepahiang guna mengatur strategi untuk segera menangkap para pelaku yang masih berkeliaran. \"Tadi (Selasa,red) malam, Direktur Reskrim Umum sudah memimpin gelar perkara sekaligus memberikan petunjuk untuk melakukan penyidikan. Diantaranya adalah untuk mengejar para pelaku yang belum berhasil ditangkap sekaligus menerbitkan DPO kepada 4 pelaku,\" terang Kapolda. Jenderal berbintang satu ini menambahkan, setelah ditetapkan sebagai DPO, ia memastikan bahwa seluruh personel Polri yang berada di Bengkulu maupun seluruh Indonesia berupaya semaksimal mungkin menemukan tempat persembunyian pelaku dan membekuknya agar dapat mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka perbuat. \"Setelah ditetapkan DPO, nanti kita bisa mendapatkan bantuan dari seluruh kepolisian yang ada di Republik Indonesia (RI), terkhusus yang berada di sekitar perbatasan,\" tambah Kapolda. Selanjutnya, pria yang resmi dilantik menjadi Kapolda Bengkulu sejak 9 Oktober 2014 ini mengakui, meski telah sukses meringkus 4 orang pelaku, pihak kepolisian belum mengetahui pasti alasan atau motif kejadian ini. Sebab itu, selain memburu pelalu lainnya, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan mendetail kepada para pelaku serta barang bukti (BB) yang berhasil diamankan di Mapolres Kepahiang. \"Dari hasil pemeriksaan dan pendalaman, nanti akan kita ketahui apa motifnya. Saat ini kita masih periksa secara detail peranan masing-masing pelaku yang sudah ditangkap, kendaraan yang digunakan itu punya siapa serta sejauhmana aksi ini terorganisir dan direncanakan,\" ungkap Kapolda. Selain itu, Kapolda mengharapkan peristiwa seperti ini tak kembali terulang sehingga semua tahapan pelaksaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dapat berlangsung sukses, aman dan lancar. Sebab itu, ia mengaku telah melakukan berbagai upaya guna mensukseskan Pilkada serentak di 8 kabupeten Provinsi Bengkulu tahun 2015 ini. Diantaranya adalah dengan menerjunkan sebanyak 5 ribu personel serta meyakinkan kepada masyarakan bahwa semua akan berlangsung kondusif. \"Kita sudah melakukan roadshow untuk meyakinkan masyarakat melalui media agar tak ada seorangpun yang menghambat tahapan Pilkada. Ada dua media yang telah kita datangi, yaitu Rakyat Bengkulu (RB) dan Bengkulu Ekspress (BE), kita juga akan ke tempat lain. Barang siapa yang ingin coba menghambat, tentunya akan berhadapan dengan aparat keamanan,\" pungkas Kapolda. Sumbangan Biaya Pengobatan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepahiang Ujang Irmansyah SP membenarkan jika tidak ada alokasi biaya pengobatan yang akan diberikan kepada Komisoner KPU Kepahiang Windra Purnawan SP, yang menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal (OTD) beberapa saat yang lalu. Melainkan biaya pengobatan yang saat ini tengah dilakukan di RSUD Kepahiang akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak keluarga Windra sendiri. \"Meskipun demikian, kita tetap akan membantu melalui sumbangan yang akan kita himpun selaku rekan Windra di Sekretariat KPU Kepahiang ini,\" ujar Ujang. Dikatakannya, seluruh Komisioner KPU juga tidak tergabung dalam program BPJS kesehatan. Karena sama sekali tidak dianggarkan oleh KPU Kepahiang. \"Tunjang kesehatan ataupun tunjangan lainnya kami selaku anggota KPU tidak lagi memilikinya sehingga memang proses biaya pengobatan apabila kami sakit akan ditanggung sendiri. Yang ada di KPU saat ini hanya tunjangan kehormatan,\" jelasnya. Disampaikannya pasca terjadinya aksi penusukan Komisioner KPU Kepahiang Windra Purnawan SP, aktivitas di Sekretariat KPU sudah berjalan dengan normal dengan penjagaan ketat personil kepolisian. \"Saat ini aktivitas dikantor sudah berjalan sebagaimana biasanya. Pengamanan juga sudah diberikan oleh pihak Polres Kepahiang baik dikantor ataupun dirumah kami,\" terangnya. Gelar Perkara Sementara pihak Polres Kepahiang masih enggan mengungkap identitas sebanyak 4 pelaku yang diduga sebagai pelaku penusukan Komisoner KPU Kepahiang Windra Purnawan SP. Hanya saja pihak Polres Kepahiang merencakan pelaksanaan gelar perkara bersama dengan pihak Kejaksanaan Negeri (Kejari) Kepahiang pada Kamis (10/9) hari ini. \"Sampai saat ini (kemarin,red) belum ada penambahan jumlah terduga pelaku yang kita amankan. Hanya saja beberapa identitas tersangka sudah kita kantongi sampai dengan saat ini. Saya berjanji besok (hari ini,red) akan mengungkap siapa saja tersangka dalam kasus ini,\" terang Kapolres Kepahiang AKBP Iskandar ZA kemarin. Dikatakannya, pasca terjadinya kasus penusukan Komisioner KPU Kepahiang ini, pihaknya sering menerima masukan dari masyarakat terkait dengan perkembangan dalam kasus tersebut. \"Kita harapkan masyarakat dan seluruh keluarga korban untuk bersabar karena siapapun dalang dibalik aksi penusukan ini akan kami tindak ,\" tegas Kapolres. Adapun beberapa barang bukti (BB) berupa 3 unit mobil dinas (mobnas) yang dipasang police line, sudah terlihat di Mapolres Kepahiang kemarin. 3 unit mobnas tersebut diantaranya 1 Toyota Hilux milik korban serta mobnas Toyota Avanza hitam tanpa nomor polisi dan Toyota Innova hitam dengan plat merah. (505/135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: